Bongkar Mitos Seputar Pakaian: Fakta yang Perlu Kamu Tahu!
thumnail mitor katun combed
Rate this post

Dalam urusan pakaian, banyak mitos yang berkembang dan dipercaya oleh emak-emak, terutama dalam hal mencuci, menyetrika, dan menyimpan pakaian. Namun, apakah semuanya benar? Yuk, kita bahas mitos dan faktanya!

  1. Mitos: Makin Banyak Deterjen, Makin Bersih Pakaian

Fakta: Terlalu banyak deterjen justru bisa membuat residu menempel di serat kain, membuat pakaian terasa kasar dan lebih sulit dibilas. Gunakan deterjen secukupnya agar pakaian bersih tanpa merusak teksturnya, terutama pada bahan katun combed yang rentan terhadap residu.

  2. Mitos: Air Panas Selalu Lebih Baik untuk Mencuci Pakaian

Fakta: Tidak semua pakaian cocok dicuci dengan air panas. Kain katun combed, wol, dan sutra bisa menyusut atau rusak jika terkena suhu tinggi. Air panas lebih cocok untuk pakaian putih atau yang terkena noda minyak, sementara pakaian berwarna sebaiknya dicuci dengan air dingin agar warnanya tidak cepat pudar.

  3. Mitos: Menyetrika dengan Suhu Panas Bisa Membunuh Semua Kuman

Fakta: Memang benar bahwa suhu panas dapat membunuh bakteri, tetapi tidak semua jenis kain bisa tahan terhadap suhu tinggi. Beberapa bahan seperti polyester atau kain sintetis justru bisa rusak atau meleleh jika terkena panas berlebihan. Pakaian berbahan katun combed tetap perlu disetrika dengan suhu yang sesuai agar tetap nyaman dipakai.

  4. Mitos: Baju Hitam Tidak Perlu Sering Dicuci Karena Tidak Terlihat Kotor

Fakta: Walaupun noda tidak terlalu terlihat, pakaian hitam tetap menyerap keringat dan kotoran. Jika tidak sering dicuci, bisa menyebabkan bau apek dan membuat kain cepat rusak. Cuci pakaian hitam dengan air dingin dan deterjen khusus agar warnanya tetap terjaga, terutama jika terbuat dari kain katun combed.

  5. Mitos: Jangan Menjemur Pakaian di Dalam Rumah Karena Bisa Membawa Penyakit

Fakta: Sebenarnya, menjemur pakaian di dalam rumah tidak secara langsung menyebabkan penyakit. Namun, pakaian yang tidak kering sempurna bisa menjadi lembab dan memicu pertumbuhan jamur atau bakteri yang dapat menyebabkan alergi atau bau tidak sedap. Pakaian berbahan katun combed yang lembut dan menyerap keringat harus benar-benar kering agar tetap nyaman digunakan.

  6. Mitos: Baju yang Baru Dibeli Tidak Perlu Dicuci Sebelum Dipakai

Fakta: Pakaian baru sering kali mengandung sisa zat kimia dari proses produksi, seperti pewarna atau zat pelapis kain. Mencuci pakaian baru sebelum dipakai sangat dianjurkan untuk menghindari iritasi kulit dan menghilangkan debu yang mungkin menempel selama proses penyimpanan di toko.

  7. Mitos: Jemur Pakaian di Bawah Matahari Langsung Supaya Cepat Kering dan Tidak Apek

Fakta: Meskipun sinar matahari membantu mengeringkan pakaian lebih cepat, terlalu lama dijemur di bawah sinar matahari langsung bisa membuat warna pakaian cepat pudar, terutama untuk bahan katun combed. Sebaiknya jemur di tempat yang teduh atau dengan cara dibalik agar warna luar tetap terjaga.

  8. Mitos: Pakaian yang Sering Dipakai Akan Lebih Cepat Rusak

Fakta: Bukan frekuensi pemakaian yang menyebabkan pakaian cepat rusak, melainkan cara perawatan yang salah. Pakaian berbahan kain katun combed akan tetap awet jika dicuci dengan metode yang benar, menggunakan deterjen yang sesuai, dan tidak terlalu sering dijemur di bawah matahari langsung.

  9. Mitos: Merendam Pakaian Terlalu Lama Bisa Membuatnya Makin Bersih

Fakta: Merendam pakaian terlalu lama, terutama lebih dari 2 jam, justru bisa merusak serat kain dan menyebabkan bau tidak sedap. Untuk hasil terbaik, rendam selama 15–30 menit saja sebelum mencuci. Ini sangat penting untuk pakaian berbahan katun combed agar tetap lembut dan nyaman digunakan.

  10. Mitos: Pewangi Pakaian Bisa Menggantikan Pencucian

Fakta: Pewangi pakaian hanya memberikan aroma segar sementara dan tidak menghilangkan kotoran atau bakteri. Pakaian tetap harus dicuci dengan air dan deterjen agar benar-benar bersih. Jika pakaian berbahan kain katun combed tidak dicuci dengan benar, maka kotoran dan keringat bisa menumpuk, menyebabkan bau yang tidak sedap.

penutup mitos katun combed


Bagikan Artikel Ini

Artikel Lainnya

Benarkah Sabun Mandi Bisa Mencegah Warna Baju Pudar?

Banyak orang mencari cara mencuci pakaian agar warnanya tetap cerah dan tidak cepat pudar. Salah satu metode yang sering dibicarakan adalah mencuci menggunakan sabun mandi sebagai pengganti deterjen. Tapi, benarkah sabun mandi lebih baik dalam menjaga warna pakaian, terutama yang berbahan katun combed? Kandungan Sabun Mandi vs. Deterjen Sabun mandi umumnya diformulasikan untuk kulit, sehingga […]

Lihat Selengkapnya

Benarkah Menjemur Pakaian dengan Digantung Bikin Melar?

Menjemur pakaian dengan cara digantung adalah metode yang umum digunakan untuk mengeringkan pakaian secara alami. Selain praktis, cara ini juga memungkinkan pakaian kering lebih cepat karena sirkulasi udara yang baik. Namun, banyak orang khawatir bahwa menggantung pakaian saat dijemur dapat menyebabkan kain lebih cepat melar, terutama jika bahan yang digunakan adalah kain katun combed. Karakteristik […]

Lihat Selengkapnya

Benarkah Air Garam Bisa Membantu Pakaian Lebih Awet?

Kaos berbahan cotton combed terkenal karena kenyamanannya, kelembutannya, serta daya serap yang tinggi. Namun, agar tetap awet dan tidak mudah rusak, perawatan yang tepat sangat diperlukan. Salah satu metode perawatan alami yang sering dibicarakan adalah merendam pakaian dalam air garam. Tapi, benarkah cara ini efektif? Bagaimana Air Garam Bekerja pada Kain Cotton Combed? Air garam […]

Lihat Selengkapnya

Benang Open-End vs. Ring-Spun dalam Cotton Combed: Apa Bedanya?

Dalam industri tekstil, terutama dalam pembuatan kain seperti cotton combed, jenis benang yang digunakan sangat mempengaruhi kualitas akhir dari produk. Dua jenis benang yang sering digunakan dalam pembuatan cotton combed adalah benang open-end dan benang ring-spun. Meskipun keduanya digunakan dalam pembuatan kain, mereka memiliki karakteristik yang sangat berbeda. Artikel ini akan membahas perbedaan antara benang […]

Lihat Selengkapnya